Cari Halaman / Postingan

 
Warisan Terbaik Para Pahlawan Bangsa Bukanlah Politik Ketakutan, melainkan Politik Harapan
  10 November 2016  

Jakarta, sthmahmpthm.ac.id – Ketua Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) “AHP-PTHM” Ditkumad Kolonel Chk Drs. I Made Kantikha, S.H., M.H., bertindak selaku Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2016, bertempat dilapangan Upacara STHM Jl. Matraman Raya No. 126 Jakarta Timur. Kamis, (28/10).

Ketua STHM “AHM-PTHM” membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa yang intinya bahwa setiap tanggal 10 november, bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan, sebagai momen reflektif untuk memberi makna atas pengorbanan para pahlawan kusuma bangsa, dengan menyalakan jiwa kepahlawanan dalam perjuangan mengisi kemerdekaan. Peristiwa tanggal 10 november memberi kita pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah "politik ketakutan', melainkan "politik harapan". bahwa seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada, tidak akan menyurutkan semangat perjuangan.

 Selain itu, Menteri Sosial RI juga menyampaikan tawaran yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden H. M. Jusuf Kalla tentang visi transformatif "Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong." Dalam kerangka mewujudkan visi tersebut telah dirumuskan sembilan agenda prioritas pemerintahan ke depan yang disebut nawa cita. Kesembilan agenda prioritas itu bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah; ranah mental-kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. Pada ketiga ranah tersebut, pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai perubahan secara aksereratif, berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Ketiga ranah pembangunan tersebut bisa dibedakan tapi tak dapat dipisahkan. Satu sama lain saling memerlukan pertautan secara sinergis. Perubahan mental-kultural memerlukan dukungan politik dan material berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi politik. Begitupun perubahan material memerlukan dukungan budaya dan politik berupa budaya ekonomi dan politik ekonomi.

 Lebih lanjut Menteri Sosial juga menyampaikan bahwa melalui momentum peringatan hari pahlawan 10 november 2016 yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, kita dapat mengambil makna yang terkandung didalamnya dengan meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan kepada kita semua seperti : Taqwa kepada Tuhan YME, Pantang Menyerah, Jujur dan Adil, Percaya kepada kemampuan sendiri serta kerja keras untuk membangun Indonesia yang sejahtera sebagaimana cita-cita para pahlawan bangsa. Dengan suatu tekad dan ketulusan untuk bersama-sama saling bahu-membahu dan dilandasi oleh makna dan nilai integritas, etos kerja dan gotong royong, maka saya yakin bangsa Indonesia dapat mengatasi berbagai permasalahan yang melanda, dan dapat menjadi bangsa "pemenang" mampu bersaing dengan negara dan bangsa lain. Hal ini sejalan dengan tema hari pahlawan 2016 yaitu : "Satukan Langkah Untuk Negeri". Tema ini juga mengandung pesan kepada kita semua untuk bersatu dalam kebersamaan dan kebersamaan dalam persatuan untuk mewujudkan cita-cita negeri yang kita cintai ini. Selain itu melalui peringatan hari pahlawan 2016 sebagai bangsa yang besar, bangsa yang harus menghargai jasa para pahlawannya, peringatan hari pahlawan diharapkan pula dapat lebih membangkitkan semangat kebangsaan, menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan serta meningkatkan kecintaan kepada tanah air kita dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.

 Diakhir amanatnya, Menteri Sosial mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus Berjuang, Bekerja , Berkarya menjadi Pahlawan bagi diri sendiri, Pahlawan bagi lingkungan, Pahlawan bagi masyarakat maupun Pahlawan bagi negeri ini, selamat hari pahlawan tahun 2016.

 Turut hadir dalam Upacara Hari Pahlawan, Para Pejabat STHM, Personel Pa, Ba, Ta dan PNS TNI AD STHM serta para Pamasis Angkatan XIX, XX, dan XXII STHM “AHM-PTHM”. (Pamasis XXII/STHM “AHM-PTHM”)

 

 

 



...