Cari Halaman / Postingan

 
CARA BERFIKIR SUPRA RASIONAL
  05 Juni 2017  

Jakarta, sthmahmpthm.ac.id ==> Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) “AHM-PTHM” Ditkumad menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan motivasi dengan menggunakan metode cara berfikir supra rasional yang dibawakan oleh Ir. Raden Ridwan Hasan Saputra, M.Si., Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), bertempat di Aula STHM “AHM-PTHM” Ditkumad Jl. Matraman Raya No. 126 Jakarta, Senin (5/6).

Dalam kesempatan ini, Ir. Raden R. H. S, M.Si., yang juga berprofesi sebagai pembina Olympiade Matematika baik ditingkat nasional maupun internasional menyampaikan cara berfikir supra rasional agar kita semua dapat menyelesaikan masalah dan mendapatkan rejeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Menurutnya, manusia itu berfikir dengan menggunakan 4 (empat) cara yaitu; cara berfikir natural, cara berfikir rasional, cara berfikir supra natural dan cara berfikir supra rasional.

Dalam hal ini Raden Ridwan membahas dan menguraikan cara berfikir supra rasional dimana dengan cara berfikir supra rasional maka kita dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Adapun maksud cara berfikir supra rasional adalah apabila kita mempunyai masalah maka kita meminta bantuan hanya kepada Allah SWT.

Lebih lanjut Raden Ridwan menguraikan bahwa untuk mencapai kesuksesan hidup di dunia melalui pmikiran supra rasional yaitu; Pertama, penuhilah kebutuhan jiwa terlebih dahulu, sehingga apabila kebutuhan jiwa dapat terpenuhi maka dengan sendirinya kebutuhan jasmani dapat terpenuhi. Artinya apabila kita memiliki tabungan jiwa maka kebutuhan jasmani atau kebutuhan tubuh kita dapat terpenuhi. Tabungan jiwa dapat terbentuk apabila kita laksanakan dengan niat ibadah. Sebagai contoh, apabila kita jadi karyawan jadilah karyawan yang baik karena sebaik-baiknya manusia itu ketika benar-benar menjadi karyawan bagi Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian yang Kedua, adalah merencanakan kesusahan. Merencanakan kesusahan akan mendapatkan kebahagiaan, karena dalam kehidupan di dunia ini berpasang-pasangan seperti siang - malam,  laki-perempuan, susah- senang. Apabila ingin merasakan kesenangan, terlebih dahulu kita merasakan susah. Sebagai contoh orang yang terkena narkoba, mereka bersenang-senang dulu akhirnya meringkuk dipenjara. Dalam kenyataannya bahwa merencanakan kesusahan akan berakhir dengan kebahagiaan. Untuk itu marilah kita perbanyak berbuat ibadah kepada Allah SWT sebagai tabungan jiwa. Melakukan segala aktivitas hanya semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT.

Selanjutnya yang Ketiga, adalah Pahala lebih baik daripada uang. Pahala merupakan tabungan rejeki yang tidak disangka-sangka yang bisa datang dari mana saja (baik yang berupa materi maupun non materi). Dengan adanya tabungan pahala, maka apapun yang kita inginkan akan segera dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan demikian kita tidak perlu ragu untuk melakukan pengorbanan dan bersusah-susah dalam bekerja selama hal tersebut dalam bingkai beribadah dan wujud syukur kepada Allah SWT. Karena pengorbanan dan kesusahan tersebut pasti akan dibalas oleh Allah SWT dalam wujud rejeki.

Kemudian Raden Ridwan juga menambahkan bagaimana cara agar pahala kita selalu bertambah?, menurutnya, kita semua harus mampu mensyukuri kekurangan pada diri kita sendiri dengan cara mengurangi perbuatan dosa, karena perbuatan dosa dapat mengubah orang yang awalnya kaya raya bisa menjadi miskin. Jadi untuk itu, hindarilah dan jauhi perbuatan yang dapat menimbulkan dosa. Karena pada hakikatnya kehidupan ini adalah tempat kita untuk berbuat baik sebanyak-banyaknya, baik kepada sesama manusia, binatang, maupun lingkungan hidup.

Diakhir ceramahnya, Raden Ridwan menyampaikan jika kita sudah berbuat baik hasilnya akan kembali kepada kita, dengan diniatkan ibadah kepada Allah SWT secara tulus dan Ikhlas tanpa adanya rasa pamrih dan mengharapkan Ridha Allah SWT. Ketika kita sudah berada pada kedudukan sebagai hamba yang taat maka Allah SWT akan memberikan Ujian dalam hidupnya untuk menaikan derajat hambanya menjadi hamba yang shalih dan taat, kami mendengar dan kami taat, contohnya dalam hidup kita dalam dunia pendidikan yang kita tempuh dimana pada taraf pendidikan untuk jenjang S-1, untuk naik ke jenjang S-2 makan tingkatan ujiannya lebih berat dari pada S-1, begitu juga untuk tingkatan S-3 yang tingkatan ujian lebih berat untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, itulah ibarat kehidupan kita di dunia ini yang merupakan tempat ujian agar mendapatkan tempat yang mulia di akhirat kelak. Dengan meminta perlindungan dan pertolongan Allah SWT, cukuplah Allah SWT sebagai penolong dan sebaik-baiknya penolong.

Turut hadir dalam acara ini, Ketua STHM Kolonel Chk Drs. I Made Kantikha, S.H., M.H., Para Pejabat STHM “AHM-PTHM” Ditkumad, Para Perwira, Ba, Ta dan PNS organik STHM serta para Pamasis STHM Angkatan XIX, XX, XXI dan XXII. (Pamasis XXII/STHM).



...